Jumat, 18 April 2008

Tentang orang yang tingal di pesisir


DR.Bahari Sinyu
singkat tentang orang-orang yang tinggal dipedalaman dan pesisir yang sulit berkomunikasi dan mengani isu seperti ini dimana tergolong unsure tanah, air dan lingkungan hidup dan kami meihatnya satu kesatuan. program kami barbau :
1) Tranformasi social, pliralisme dan multi kulturalisme.
2) Penguatan institusi dan pengembangan jaringan
3) Pengelolaan SDM Berbasis masyarakat

Kami sudah melakukan pertemuan ditiga kabupaten diantaranya bengkayang, landak dan pontianak ini sendiri dan baru saat ini kita melakukan pertemuan yang dihadiri oleh guru masing-masing sekolahan dan nanti akan ada yang mendampingi masing-masing. kami sudah masuk dibeberapa daerah yang termakasud mudah konplik dan mengapa kami harus masuk juga diisu pendidikan, karena kami menilai bahwa anak didik Inilah nanti yang akan mengantikan pemimpi-pemimpin kita, kata kunci gegiatan ini adalah :
· Pendidikan
· Etnik
· Pengajaran multi etnik
· Reformasi
· Peradaban
· Gender dan
· Anti kekerasan
Kita dikal-bar ini sangat sesak sekali, dimana kita merasakan bahwa agama tidak akan mengubah kita dimana itu tetap satu marga dan ini sangat untuk sekali dan mengapa ini terjadi. Read More..mungkin dari pengalaman hidup mengangkat kami mengangkat isu seperti ini dan sudah tentu pendidikan kita juga sangat kacau balau karena terlalu dekat dengan politik dan berbeda dengan Negara tetangga dan didaerah asean kita dibawah pietnam dan dataran semua negra kita diperingat 103. memang anak didik diindonesia terlalu di bebani walaupun itu sangat pintar-pintar namun secara komunal/rata-rata sangat kurang sekali, berikut adalah penilaian Secara Persentase :
SD. 33,42 %
SMP. 16,65 %
SMA. 16, 17 %
Kita ada dua kelompok sasaran yaitu bapak dan ibu guru serta murid pelajar dan ada 5 kulikurum diantaranya
A. Mengenal teman baru
B. Memahami konplik dan gender
C. Membangkit energi positif
D. Bekerjasama dan menghargai
E. Kepemimpinan dan organisasi
F. Kepemimpinan dan organisasi
G. Komunikasi dan dialog
Membangun Model Belajar Yang Partisipatif
2. Saling Mengenal
3. Mengenali masalah
4. Mengelola kelas yang efektif
5. Pengenalan keterampilan teknis saat ini
6. Membangun format baru pendidikan luar sekolah
Topiknya peran sekolah dalam dunia remaja.
ini berkaitan dengan penomena dan konplik-konplik yang terjadi dikal-bar, ada pemikiran bagi kami untuk melihat kebelakang darai proses pendidikan belasan tahun sebelumnya dimana peran pendidik kita sangat kurang sekali dimana prilaku kita tidak lepas dari proses pendidikan. semua menginginqakan seluruh proses yang terjadi mingin menghasilkan buah yang baik, tujuan pendidikan selain penguasaan teknologi kita juga akan mengharapkan hasil dari sikap mental dan moral. sebenarnya mental dan moral ini kesalahan masyarakat, sekolah atau ekluarga dan kita tidak ingin satu diantaranya lepas dan dengan begitu kita ingin adanya peran-peran sekolah. kekerasan atau kerusuhan kita akui sejak pertama keturunan adam dan kita mulai merasa sejak adanya perang dan pemberontakan dengan adanya tekanan penguasa yang kita sebut penjajah sampai dengan saat ini dengan adanya kekerasan dengan adanya bom dan kerusuhan sulawesi, jawa barat dan jauh lagi antar suku dan antar agama dan lebih lagi adanya komando-komandonya, ini sangat menyedihkan pemerintah kita. karena itu sekolah sebagai tempat anak remaja kita dan harus diperhaatikan dimana peran kita dan kesalahan kita, barangkali kali bisa dikatakan mengapa pendidikan kita gagal dengan adanya beberapa kerusuhan. dan ini terletak pada factor-faktor infut yaitu adik-adik sendiri dan proses. proses ini tidak terjadi begitu saja karena hal ini melibatkan manajemen sekolah dan factor pengolah. pernahkah kamu merasakan nilai rapotmu itu nialai kamu sendiri ? factor penilaian sangat penting bagi pembelajaran dimana yang tidak naik kelas menjadi naik kelas.
1. Pengelolaan
2. Standar isi
3. Sarana dan prasarana
4. Tenaga kependidikan
5. Penilaian
Standar isi disini tingkat standar yang dirasakan dari jenjang tingkat pendidikan sangat penting seperti dari SD, SMP, SMU dan Pergurua Tinggi. saran dan prasarana berkaitan dengan praktek leboratorium dll, tenaga pendidikan yang tersedia sangat mempengaruhi pembelajaran diman konpentensi guru yang tidak sesuai dengan standar pembelajaran maka sulit untuk bersaing dalam masyarakat dan kemampuan untuk bersaing sangat kurang sekali.
output dan input harusnya seimbang dengan proses dan perfomansi yang statis, apakah ketika guru memberikan ulangan dan penilaian sesuai dengan proses dan jika meragukan akreditasi/pengkulitas dari segi infut yang melakukan banyak cara dalam proses penilaian, kurikilim, sarana dan prasarana dan ketenaga kerjaan. dan jika proses diperhatikan maka kita bisa mengatakan bahwa penilaian dari konprenhensif tidak hanya melihat dari jumlah guru.

Sedangkan bagi remaja mereka akan masuk pada zaman era globalisasi dan persaingan dengan adanya penerimaan PNS dari beberpa ribu peserta, jika kita masuk dalam kategori tesebut maka kita tidak akan mampu bersaing. selain itu kita juga berhubungan dengan penuntasan pendidikan di tingkat SD dan menegah dan berhubungan dengan peningkatan ekonomi selain itu ada hubungan dengan beberapa fase diantara dengan adan perkembangan-perkembangan penting diantaranya adalah Masa Trotz II yakni dengan adanya :
1. Gejala yang menonjol ( perkembangan akal budi, meninggalkan masa
kanak-kanak dan mulai memasuki kematangan social )
2. Tindakan yang tepat (memberi kesempatan berlatih, pendidikan seks secra hati-hati dan berghaul dan mensikapi lawan jenis
Masa remaja yang menonjol adalah :
a) meningalkan masa kanak-kanak
b) meninggalkan pedoman hidup dunia anak-anak
c) belum menemukan pedoman dunia anak dewasa
d) kematangan biologis
e) tidak mudah didekati, gampang terpengaruh
Tindakan yang tepat adalah :
a. Memahami keinginan dan perasaan remaja
b. Memperkenalkan nilai-nilai orang dewasa
c. Menyalurkan keinginan remaja melalui kegiatan-kegiatan
d. Meningkatkan peran-peran yang berlaku
Peran Guru
a. Menjadi fasilitator, bagaiman guru melakukan pengarahan untuk menjawab semua proses pembelajaran dengan gaya yang dikembangkan dengan cara guru harus menjadi Inisiator mempertanyakan dan tidak menyuruh, dimana guru tidak boleh langsung marah jika menghadapi siswa dan siswinya yang dianggap bandel dan pembangkang.
b. Responder dimana guru harus menggapi dengan cara inisiator yang solusinya melalui teman dengan gaya inisiator
c. Manager adalah sudah berperan baik dimana ia hanya melihat saja tentang apa yang dilakukan para siswa dan siswinya.
d. baik jika ada yang kurang jelas silahkan bertanya.

Tidak ada komentar:

JAM DIRI