staff dan masyarakat adat di sebangki yang lagi istirahat di sebuah rumah warga etnik madura yang berada di rantau panjang kab.landak.mereka ini adalah para staff lapangan yang lagi mengumpulkan data untuk laporan kekantor.di sebangki banyak terdapat gula aren yang di ambil dari pohon enau dari hutan yang tidak jauh dari pemukiman,perkerjaan masyarakat sebangki sehari ada yang menyadap karet,keladang dan ada juga yang menjadi guru.setiap hari keadaan kampung ini terasa sunyi karena mereka semua sibuk dengan aktifitas masing-masing.sedangkan anak laki-laki yang sudah dewasa mereka merantau ke pontianak untuk berkerja di kebun-kebun orang cina dan ada juga pergi kemalaysia sebagai TKI.kehidupan masyarakat disebangki sudah terlihat berkembang karena jalan sudah terbuka,sedangkan dulu masyarakat sebangki dan sekitarnya mau belanja harus naik perahu kelotok yang memakan waktu sekitar 4 sampai 6 jam menuju kota pontianak.yang memiliki alat transport air hanya orang melayu Kampung Ibul dan orang madura di rantau panjang.sedangkan orang dayak hanya sebagai penumpang saja.untuk sekarang orang sebangki sudah merasa puas karena trasport darat sudah lancar dan jalannya sudah terasa jaman untuk di lalui oleh roda dua dan roda empat untuk menuju kekampung Aur Sampok dan sinakin.sekarang sebangki telah menjadi kecamatan tersendiri dan di kampung ini banyak juga suku madura,melayu dan dayak mereka hidup berdampingan sangat akur dan kompak.dalam kegiatan atau hari-hari besar mereka saling berkunjung-kunjungi nampak di kampung ini masyarakatnya hidup harmonis tanpa memandang suku mau pun agama.sebangki ini sebagai kampung dampingan YPB danYPPN,di sebangki ini terdapat juga Radio Komunitas,apalagi bulan April ini akan ada Acara Gawai Naik Dango yang baru pertamakali di adakan di kecamatan sebangki yang baru berusia 10tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar